Kontroversi Gol Penalti Inggris VS Belanda apakah memang Wasit Blunder? Simak ulasan lengkap pada artikel Dewa Bola Club ini.
Kontroversi terjadi pada laga semifinal Euro 2024 antara Timnas Belanda vs Timnas Inggris. Kubu Inggris mendapat penalti, yang menurut pihak Belanda tidak layak untuk diberikan oleh wasit. Laga antara Belanda vs Inggris dimainkan di Stadion BVB, Kamis 10 Juli 2024. Laga baru berjalan tujuh menit, Belanda sudah unggul lewat gol Xavi Simons.
Namun, pada menit ke-18, Inggris mampu menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Harry Kane. Inggris akhirnya menang 2-1 atas Belanda setelah Ollie Watkins mencetak gol pada menit 90+1, menerima umpan Cole Palmer.
Inggris lolos ke final Euro 2024, mengubur mimpi Belanda sempat punya asa karena unggul lebih dulu. Lantas, benarkah klaim Belanda soal kontroversi penalti yang didapat Inggris?
Pada menit ke-14, Inggris menyerang lewat Harry Kane. Bola kemudian diumpan pada Bukayo Saka yang ada di sisi kana. Saka masuk ke kotak penalti, melewati beberapa pemain Belanda. Saka kemudian menendang bola, akan tetapi bisa diblok. Bola liar mengarah ke Harry Kane. Boommm.. tendangan dilepas Kane dan bola melayang di atas gawang.
Kontroversi Gol Penalti Inggris VS Belanda
Kane jatuh dan kesakitan usai menendang bola. Ada kontak antara Kane dengan Denzel Dumfries yang berusaha untuk memblok bola. Wasit menunjuk titik putih, penalti untuk Inggris. Kubu Belanda melakukan protes, akan tetapi wasit tetap pada keputusannya. Kane bikin gol dari titik putih.
Kapten Belanda, Virgil van Dijk, kesal dengan keputusan wasit Felix Zwayer. Dia meyakini Belanda tidak layak untuk dapat penalti. Van Dijk juga merasa tak dapat penjelasan dari wasit soal penalti itu.
“Wasit berlari kembali ke ruang ganti tepat setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, itu sudah menunjukkan banyak hal,” ucap Virgil van Dijk.
Dumfries, sebagai pemain yang terlibat secara langsung pada penalti untuk Inggris, menilai keputusan wasit tidak tepat. “Saya tidak melakukannya dengan sengaja. Saya hanya ingin memblok tendangan itu,” ucapnya.
Keputusan Felix Zwayer dapat protes dari kubu Belanda. Lantas, apakah keputusan itu sudah tepat? Aturan International Football Association Board (IFAB) mungkin bisa jadi alasan atau dasar keputusan yang Felix Zwayer.
Berikut adalah bunyi aturan tersebut:
“Tendangan penalti diberikan saat ada lawan di dekatnya dan mencegah lawan memainkan bola karena takut cedera.”
“Bermain dengan cara yang berbahaya tidak melibatkan kontak fisik antara para pemain. Jika ada kontak fisik, tindakan tersebut menjadi pelanggaran yang dapat dihukum dengan tendangan bebas langsung atau tendangan penalti.”
Mantan bomber Inggris, Alan Shearer, merasa ada kontak antara Dumfries dan Kane walau tidak cukup signifikan. “Tidak diragukan lagi ada kontak, tetapi bek Denzel Dumfries mencoba memblok bola,” ucap Shearer.
Sementara, legenda Belanda, Pierre van Hooijdonk, kesal dengan keputusan yang dibuat wasit. Bukan hanya soal penalti, akan tetapi beberapa keputusan lainnya.
“Felix Zwayer, masukkan dia ke dalam daftar hitam. Penalti di babak pertama, banyak momen di babak kedua, momen-momen ini telah menentukan hasil akhir pertandingan ini,” .